Tuesday, October 20, 2009

Hukum memakai rambut palsu

Memakai rambut palsu maksudnya memperpanjangkan rambut dengan menyambungnya agar sanggul menjadi besar atau rambut menjadi panjang.

Perbuatan ini pun dilarang. Dalam hadis, perbuatan tersebut dinamakan
al-waashilah. Menyambung rambut, baik dengan rambut asli, dengan benang sutera, ataupun dengan kain, semua itu termasuk waasilah, menyambung. Sabda Rasulullah s.a.w.:

"Allah telah melaknat perempuan yang memakai rambut palsu dan yang meminta dipakaikan rambut palsu, dan perempuan yang mencacah (membuat tatu) dan minta dicacah (ditatu)".

Hadis ini sangat jelas tidak perlu ditafsirkan lagi dan disampingnya, hadis-hadis sahih seperti itu banyak sekali. Dalam Al-Bukhari dan dari Siti Aisyah diriwayatkan ada perempuan yang sakit, kemudian rambutnya gugur (luruh). Orang-orang hendak memakaikan rambut palsu kepadanya, tetapi Rasulullah s.a.w. melarangnya.

Pada zaman Mu'awiyah ditemukan rambut palsu. Mu'awiyah kemudian berkata di atas mimbar:
"Mana ulama-ulama kamu? Aku telah mendengar dari Rasulullah bahawa rambut palsu seperti inidilarang!". Kemudian dikatakannya bahawa bani Israil telah binasa tatkala perempuan-perempuan mereka mengenakan rambut palsu. (Diriwayatkan oleh Al-Bukhari dan Muslim)

Islam tidak melarang mengubati rambut agar tumbuh kembali atau agar tumbuh subur dan panjang. Tetapi bagi orang Islam sebenarnya rambut panjang ataupun pendek tidak menjadi soal, sebab sudah ada tudung yang akan menutupinya.

No comments: